Gampang Kebeles Pipit

*judul sengaja disamarkan supaya gak kegugel yang aneh-aneh 😀 *

Sebelum nikah dan punya anak, gue udah masuk golongan yang beseran, alias gampang kebelet pipis. Tiap minum banyak, pastiii pengen pipis melulu. Apalagi kalo ke lokasi yang suhunya dingin. Hadeehh bawannya mau pipis melulu.

Setelah melahirkan, beseran ini lebih parah sih. Untungnya gak sampe ngompol di celana hahaha… Tapi kalo gue olahraga yang high impact alias banyak luluncatannya, dijamin abis itu langsung kabuurr ke toilet untuk pipis.

Awalnya gue kira itu normal ya. Apalagi gue kan dulu melahirkan secara normal. Jadi otot-otot di bawah sana mungkin udah sedikit melemah.

Tapi ternyata, kondisi itu gak normal lho. Bahkan banyak kasus di mana ada yang lebih parah dari gue. Banyak yang tiba-tiba pipis pas lagi ketawa, angkat beban, olahraga bahkan lagi having sex. Kondisi ini pun punya nama medis, yaitu Stress Urinary Incontinence.

Continue reading

Here’s to The Survivors!

Happy International Women’s Day!

Jadi, Rabu kemarin itu kan Hari Perempuan Internasional. Di seluruh dunia, perayaannya digelar pas wiken lalu dengan bikin Women’s March. Gue gak ikutan turun ke jalan sih, tapi baca-baca di media dan medsos aja.

Nah pas tanggal 8 Maret-nya, di medsos dan media rame dengan hestek #InternationalWomensDay. Gue pun kepikiran untuk bikin sesuatu yang kira-kira cocok dengan hestek itu. Kebetulan, di Instastory, gue pernah bikin proyek iseng2 bernama Aku Curhat Kamu Curhat (ACKC). Tema minggu lalu udah gue bahas di postingan ini.

Gue pikir, kenapa gak bikin ACKC berbau perempuan (lagi)? Sambil merenung tetiba keinget tema yang selama ini banyak dihindari untuk dibahas, yakni pengalaman seputar pelecehan dan kekerasan seksual.

Kebetulan, gue sendiri punya cukup banyak pengalaman. Dari “sekadar” catcalling sampe nyaris diperkosa kenalan sendiri, gue pernah semuanya. Yawdah gue share aja tuh ya.

Continue reading

Fenomena Selfie

Beberapa hari lalu, di sebuah WhatsApp Group yang gue join karena terpaksa (dan pengen leave tapi gak enak), ada yang share broadcast message dari grup lain. Isinya tentang fenomena selfie.

Aselik, bacanya bikin aku ingin berkata kasar deh. WTF Mbakyu? Serius lo bilang orang-orang yang selfie itu sama dengan pelakor (perebut laki orang)? Trus, serius lo menuding sesama perempuan sebagai penyebab dosa karena hobi selfie?

Menurut gue, tulisan itu off side-nya kejauhan. Dan amat merendahkan perempuan.

Kenapa? Oke kita kupas satu-satu ya.

Continue reading

Women and d’Essentials

Lagi di tengah workshop, iseng ah bikin posting-an. Jadi keliatan serius juga kayak peserta lain 😛

Jadi semalem gue ngobrol sama beberapa peserta workshop, sesama emak-emak. Abis dinner, kita ke Indomaret buat belanja cemilan. Salah satu temen gue bahkan beli roll rambut lho. Alasannya “rambutku ini kalo abis keramas, megar. Dan di sini gak ada hairdryer. Jadi aku beli roll aja deh supaya bisa lebih teratur rambutku.”

Gara-gara itu pula gue jadi inget temen-temen sesama pereu yang punya beberapa barang esensial yang wajib kudu dibawa kemanapun mereka pergi. Atau habit-habit unik yang bikin ngakak.

Continue reading

Manglingi

…is the word that always creates “benci tapi nikmat” feeling inside my heart. Maklum, tampang ane kan pas-pasan ya cyin. Trus gak gape pake makeup pula. Jadi tiap didandanin dan orang-orang bilang “Wow, Ra, lo manglingi banget!”, gue selalu bingung. Apakah berarti:

  1. Gue beneran jadi kece
  2. Tampang asli gue segitu buluknya ya sampe pada shock liat gue paska makeup

*over sensitive, no? hihihi.. :D*

Continue reading

Kodrat Oh Kodrat

Jadi wiken kemarin Mares @resti0510 iseng tuh bikin survei-surveian soal “apakah twitmoms ambilin nasi untuk suami tiap makan?” Kata Mares sih, sekitar 80% emak-emak yang jawab pada bilang iya. Sisanya bilang nggak, including me 😀

Terus, pas gue kemukakan alasan gue yang nyerempet-nyerempet perspektif feminisme, @umnad sharing 2 link yang sungguh amat sangat menarik dan langsung di-RT emak-emak dengan judul “Istri itu bukan pembantu”. Ahahaha.. Demen dah emak-emak sadayana kalo didukung untuk leyeh-leyeh dan nyindir suami 😀 Oh ya link-nya ini dan ini ya.

Oke jadi seperti janji gue ke Mares, gue korek-korek sedikit teori feminisme yang masih nyangkut di sel-sel kelabu akika. Jadi begini, masyarakat itu sering banget menahbiskan hal ini-itu sebagai kodrat wanita. Mulai dari masak, nyuci, beres-beres rumah, shopping, etc. Semua disebut “Itu kan kodrat perempuan. Bukan laki-laki.” Padahal apa sih artinya kodrat itu?

Continue reading