Suamiku Kritikusku

Kemarin, di Instastory gue iseng posting soal roti Mama N1a dan segala kontroversinya. Trus ada yang kasih link tentang suami sang owner yang memuji roti jualan istrinya itu.

Pas dia bilang enak, baru deh aku pede kasih kasih ke teman-temannya dia. Jadi ini memang enak, enggak jual nama doang.

Selengkapnya bisa dibaca di sini ya.

Reply yang masuk buanyaaaakk banget. Rata-rata sih ngakak karena koq testimoni sang suami berbanding terbalik dengan review di medsos dan dunia nyata ya?

Bahkan seorang temen cerita bahwa kantornya pernah dikirimin paket roti tersebut. Biasanya bapak-bapak di kantornya pada rebutan kalo ada kiriman makanan apapun. Pas roti itu dateng, gak ada yang mau masa -_-

Nah, satu komen terbaeekkk dateng dari temen gue, Depoy yang gue jadiin narsum di postingan kue artis kemarin. Dia malah muji suami Mbak N1a karena begitu cintanya dan suportifnya akan bisnis sang istri. “Bok berarti 4rd1 tuh suami yang baik lho. Suami teladan yang tak mau mengecewakan istrinya. Buktinya, roti itu dibilang enak,” tulis Depoy disambung emoji ngakak panjaaangg.

Hmmm… Ada benernya juga sih. Dan ini bikin gue teringat sama sosok suami-suami di sekeliling gue.

Continue reading

(Fake) Lyfe on Instagram

Beberapa waktu lalu, di twitter gue baca thread orang yang diambil dari Instastory-nya sebuah lembaga penasehat keuangan. Ceritanya tentang kisah nyata seorang selebgram yang harus mencari duit untuk memenuhi gaya hidupnya.

Maklum, jadi selebgram itu ternyata gak murah. Lo harus menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang lo tampilkan di Instagram feed lo. Jadi yang tampilannya selalu mevvah, ya kudu konsisten, gak boleh ujug-ujug makan di warung pecel lele pinggir jalan. Kudu di resto-resto papan atas lah.

Lama-lama, si Mas Selebgram ini keteteran lah. Pemasukan sih ada, tapi jadinya kayak pepatah “besar pasak daripada tiang” gitu deh. Akhirnya, supaya bisa keep up dengan gaya hidup dan kontennya di Instagram, dia pilih jadi gigolo, simpenan seorang pejabat. Semua dijamin, mulai dari apartemen, mobil, sampe duit jajan.

Kisah serupa sempet heboh di beberapa media, yakni tentang seorang selebgram hedon yang nekad photoshop foto orang supaya terkesan dia yang naik pesawat first class dan menikmati kehidupan glamour. Pas ketauan, si selebgram itu langsung tutup akun. Ridiculous, no?

Trus ada lagi cerita lain, lagi-lagi di Twitter, yang cerita tentang seorang selebgram kelas bawah. Selebgram low level ini hobi nyolongin Instastory orang lain dan di-posting di Instastory-nya sendiri. Jadi seolah-olah dia yang lagi jalan-jalan, makan-makan, traveling, etc. Hebat ya?

Continue reading

Foto Traveling-ku Tak Seindah Seleb

Kalo lagi ada waktu luang, misalnya pas ngelonin anak tapi belum ngantuk atau lagi “nongkrong” di toilet, biasanya gue buka-buka Instagram trus pelototin aksi para seleb or selebgram. Wah pokoke yahud-yahud deh, bikin mata seger meski hati kadang sedih karena kelas gue koq jauh amat ya sama mereka hahaha…

Nah, ada satu hal yang sering bikin gimanaaa gitu, yakni foto-foto para seleb saat traveling. Gue perhatiin, baju mereka gonta-ganti tiap saat. Dan gak hanya itu. Sepatu, tas dan aksesori pun beda-beda tiap lokasi foto.

Yang bikin tambah uwow adalah kalo yang pergi seleb sekeluarga, lengkap dengan anak-anak dan pasangannya. Ada lho yang sekeluarga itu penampilannya selalu keren di tiap foto, dengan baju, sepatu dan aksesori beda-beda di tiap lokasi.

Liat yang kayak gitu, pertanyaan yang langsung nongol di benak gue adalah:

“Itu kelebihan berat bagasinya berapa kilo ya?”

Continue reading

Demam Raisa Hamish

Dari kemarin, socmed udah rame dengan kabar lamaran Raisa dan Hamish. Banyak yang bilang hoax, banyak yang penasaran apakah itu benar-benar bakal terjadi atau gak. Salah satu yang penasaran, ya ofkors gue lah yaw 😀

Kenapa heboh amat sih urusan orang?

Begini ya sis. To be honest, Raisa dan Hamish itu bikin baper banget. Dua-duanya kece dan sukses. Raisa jadi pujaan hati cowok yang diidolakan cewek-cewek juga. Sedangkan Hamis pujaan hati cewek yang juga diidolakan (diam-diam) oleh para cowok.

Trus gaya pacaran mereka pun menyenangkan gitu lah keliatannya. Mereka gak kayak pasangan seleb lain yang hobi ngumbar kemesraan di sepanjang feed IG atau socmed lain *apalagi yang buat setting-an gosip utk naikin popularitas itu tuh. Helaawww!!*

Continue reading

Baper sama Taytay

Okay, here’s the thing. Selain karena tuntutan pekerjaan, personally I love love love reading about celebrity gossips. Meski tau banyak yang exaggerated atau bahkan bokis, tetep aja, baca berita gosip artis is one of my guilty pleasures, ever.

Salah satu yang paliinggg gue suka adalah berita seputar Taylor Swift. Seperti yang gue pernah tulis dulu, Dek Taytay adalah salah satu seleb idola gue yang personally, gue akan rekomen ke Nadira untuk jadi role model. Cantik, berbakat, berprestasi dan produktif. Dia jagoan mengubah kisah cinta dan patah hatinya jadi sesuatu yang menghasilkan prestasi. Much much better daripada patah hati trus coba bunuh diri dengan minum baygon, yekan?

Saking senengnya ikutin gosip dan kabar tentang Taytay, gue suka baper sendiri bok. I feel like I live through her, hahahaha *tutup muka* Macam ABG aja ya, berimajinasi jadi Taylor Swift dengan hidupnya yang fabulous dan super happy itu 😆

Continue reading

Mul4n, Motherhood and Cyberbullying

Beberapa hari lalu, gue sempet gosipan ngobrol sama seorang temen (yang ternyata suka baca blog ini, hahaha *keringetan*). Topiknya, tentang kenapa Mul4n bikin video minta maaf ke M414. Menurut info yang didapat temen gue, ada alasan spesifik kenapa Mul4n nekat bikin video itu meski tanpa izin dari suaminya yang nyebelin itu *maap gak tahan sama tingkah si laki soale*

Gue penasaran kan. Apalagi sebelumnya emang pernah denger kabar-kabur tentang ini. Trus temen gue cerita, rupanya kenekatan Mul4n itu karena T dan D (dua anak dari pernikahan pertamanya), gak tahan dengan tingkah para haters yang ngebully ibunya. Saking stresnya, T dan D udah berkali-kali berusaha bunuh diri dengan cara menyayat tangannya. Sampe saat ini usaha itu gagal, tapi belum tentu ke depannya akan terhenti.

Sekali lagi, ini cuma denger-denger ya. Gak tau apakah benar begitu atau nggak. Karena baik gue maupun temen gue gak ada yang kenal dekat dengan si Mul4n maupun T dan D.

Meski begitu, gue jadi kepikiran. Kalo bener kisah temen gue tadi, luar biasa banget ya pengaruh haters di socmed ke dunia nyata. Cyberbullying yang pernah sekilas gue singgung kemarin bener-bener memberi dampak signifikan pada seseorang, terutama anak-anak di bawah umur, atau orang yang kurang tough kepribadiannya.

Gue jadi kepikiran dua aspek di sini, berikut gue jabarin di bawah ya.

Continue reading

The Wannabes

Beberapa bulan lalu, ada yang share foto ini di whatsap group. Isinya adalah tulisan singkat (semacam tajuk rencana di koran kali ya) di majalah Femina yang ditulis oleh Pemrednya, Mbak Petty. Silakan baca sendiri ya.

IMG-20150612-WA0001

Pertama kali baca sih gue biasa-biasa aja. Maklum kapasitas otak minim, jadi lemot mulu hahaha.. 😛 Tapi setelah meresapi betul tulisan itu, gue baru ngeh. Oh Mbak Petty nyindir para blogger, designer dan traveler wannabes toh. Dan denger kabar dari beberapa temen, tulisan itu sempet jadi topik hangat di tiga komunitas tadi. Terutama untuk mereka-mereka yang merasa tersindir.

Continue reading

Women at Point Zero

Judulnya diambil (dan dimodif dikit) dari novel populer karya Nawal el Saadawi yang dapat pujian dari kritikus sastra dunia. Temanya emang menarik sih, tentang represi yang dialami kaum wanita terutama di kawasan Timur Tengah, dan betapa tidak adilnya hidup mereka di tengah negara yang patriarki abis.

Terkait dengan itu, di postingan ini, gue emang sedikit mau ngebahas tentang isu yang mirip. Gara-garanya, gue abis baca berita tentang korban perkosaan di Aceh yang dihukum dicambuk. Emang sih, si korban juga salah karena awal kasus ini muncul adalah gara-gara dese asyik masyuk berduaan sama pacarnya. Trus, mereka digerebek sama polisi syariah eh polisi-polisi ini malah memperkosa si korban. Selengkapnya baca di sini deh.

Gue cuma sedih karena isu yang ditonjolkan adalah “korban pemerkosaan dicambuk” tanpa latar belakang kasus yang mendalam. Dengan highlight berita kayak gitu, perempuan-perempuan korban perkosaan kan jadi terintimidasi. Mereka takut kalo lapor, jangan-jangan bakal kena cambuk juga.

Continue reading

Seleb Teridola 2

Postingan ini merupakan lanjutan postingan terdahulu ini. Idenya udah lama ada sih sebenernya. Tapi koq ya as usual, lupis mulu buat diketik.

Sampe hari Senin lalu, gue browsing kantor berita, dan nemu berita tentang Emma Watson. Ih itu bocah, beneran Hermione Granger in real life deh. Truly inspiring pinternya! Mudah-mudahan Nadira bakal kayak gitu ya Nak *amin*

Anyway, ini ada beberapa seleb bulai di bawah 25 tahun yang gue suka. Dan gue berharap, beberapa aspek hidup mereka bisa jadi contoh untuk Nadira kelak.

Continue reading

Mirip Seleb

Kemarin, setelah anter Nadira les nari (will write about this soon), suami ngajakin jajan di pujasera deket lokasi les. Dia bilang, penasaran sama baksonya. Yowis, kita pun ke situ.

Suami pesen bakso, Nadira minta sosis bakar, gue minum es cendol. Murmer, enak dan gak pake lama. Total kerusakan bertiga jauh di bawah 50rb. Hepi!

Tapi bukan itu yang mau gue ceritain. Jadi, setelah anterin pesenan Nadira, owner gerai sosis bakar ngeliatin suami gue mulu. Setelah basbisbus dikit, si owner sosis bilang gini:

Continue reading