Bagi para pecinta infotainment dan kabar-kabar gosip di media, pasti tahu deh polemik antara istri+anak almarhum Ustaz U yang meninggal karena kecelakaan, dan ibu+kakaknya almarhum. Sang istri dan keluarga berusaha menjalankan keinginan almarhum suami/ayah mereka semasa hidup, yaitu hidup sederhana, dll dsb. Sementara ibu dan kakaknya tampak ingin nama tenar almarhum anak/adiknya terus berkibar seperti waktu hidup dulu. Bahkan gue nangkepnya sih, mereka berupaya mengkultusindividukan sang Ustaz supaya tetap ngetop di tengah umat.
Miris bener ih nonton plus baca beritanya. Sebagai umat Muslim, akika malu cyin. Apalagi gue nangkepnya lagi nih, ibu dan kakak si Ustaz kayak ketakutan banget bahwa semua harta almarhum bakal dikuasai oleh istri+anak si Ustaz. Bahkan kemarin sampe ada omongan bahwa menurut si kakaknya, istri si Ustaz nggak berhak mendidik anak-anak almarhum adiknya. Lebih baik diserahkan kepada dia dan keluarga besarnya. Yang bikin bengong, si kakak ini ngakunya sih ahli agama juga lho *melongo* Pada nggak kasian sama almarhum apa ya? 😦
Anyway, dalam postingan ini, gue gak mau tebar-tebar gosip atau polemik. Secara ilmu agama gue cetek ye. Semua yang gue tulis MURNI opini personal gue. Di sini, gue cuma mau ngomongin soal warisan menurut perspektif pribadi, gara-gara artikel di LiveOlive yang gue baca pagi ini.