Waktu gue kecil, tiap naik-naikan kelas, nyokap selalu kasih bingkisan ke guru kelas gue. Biasanya sih isinya batik atau bahan kain biasa. Jadi Bu/Pak Guru pun tinggal ngejahit aja gitu.
Sekarang setelah jadi ortu, habit itu gue coba lestarikan. Tapi gak berarti gue terus kasih batik/bahan ya bok. Yaelah sekarang kalo kasih gituan, PR banget ke Gurunya. Wong ongkos jahit jauh lebih mahal dibanding bahannya kan. Di rumah aja, gue masih punya setumpuk batik yang belum sempet dijahit karena bokek *lah curcol*
Sesuai yang pernah gue cerita dulu, dalam memberi kado/bingkisan, gue selalu berupaya memikirkan barang apa yang sesuai selera dan kira-kira, sangat dibutuhkan oleh si penerima. Jadi, untuk guru-gurunya Nadira pun, gue berupaya gitu.