Nostalgia Kue Keranjang

*Disclaimer: di postingan ini, gue memilih pake istilah Cina bukan Tionghoa karena, sepengetahuan dan sepengamatan gue, sebagian besar masyarakat keturunan Cina gak bermasalah dengan sebutan itu.*

Tiap Imlek, gue selalu gembira. Soale, meski nggak berdarah Cina, gue pecinta berat beberapa masakan Cina. Salah satu favorit gue adalah kue keranjang alias Dodol Cina.

Menurut gue, kue keranjang ini sungguh lejatos. Padahal personally, gue kurang demen dodol. Soale manis gilak, lengket di gigi dan biasanya keras kalo udah terlalu lama. Nah, kue keranjang ini beda. Manisnya gak blenger dan teksturnya empuk cenderung lembek. Mirip sama dodol Betawi yang baru aja mateng dan ditaro di daun pisang.

Selain gue, ternyata nyokap dan bokap juga suka sama kue keranjang. Kalo bokap malah hobi banget kue keranjang yang digoreng dengan salut telur atau adonan tepung. Jadi tiap dapet kue keranjang, rebutan deh kita 🙂

Kecintaan gue sama kue keranjang mungkin akibat masa kecil gue yang lekat dengan segala hal berbau Cina. Jadi, keluarga nyokap gue itu sering banget disangka keturunan Cina. Sebab, semuanya bermata sipit, berkulit terang dan berambut lurus.

Continue reading