Siapa buibuk yang lagi pusing mikirin sekolah anak? Selain ribet urusan pilihan sekolah terbaik, ofkors yang gak kalah penting adalah urusan biaya masuknya, yekan.
Sebagai ibu dari bocah kelas 6 SD yang bakal masuk SMP tahun ini, wow aku tau banget perasaan itu, hahaha. Survei-survei sekolah mah udah gue lakukan sejak beberapa tahun lalu. Demi yang terbaik buat anak gitu lho, plus gak bikin ortunya ribet juga di kemudian hari.
Khusus untuk biaya sekolah, gue sih Alhamdulillah udah nyiapin sejak lama. Jadi Insya Allah gak terlalu ribet.
Tapi kan gak semua orang bisa begitu ya. Apalagi karena sekarang ini masih pandemi Covid-19, banyak ortu yang terkena imbas ekonominya. Ada yang mungkin kehilangan mata pencarian atau pengurangan penghasilan. Alhasil, dana yang tadinya disiapkan untuk biaya sekolah anak, jadi kepake deh.
Trus, begitu anaknya mau sekolah, jadi bingung karena dananya udah kepake. Solusinya gimana dong?
Kalo ada yang kasih saran pinjol alias pinjaman online, mending hati-hati ya gaes. Soale modus pinjol, terutama yang ilegal, bener-bener kayak lintah darat. Belum lagi kalo ditagih oleh debt collector yang bikin stres, malu, dan senewen 😦
Emang sih dana pinjol itu biasanya cair cepet banget dengan syarat yang terkesan gampang. Tapi percaya deh, begitu mulai pinjem, hidup bakal gak tenang. Kalo gak percaya, silakan baca-baca berita maupun curhat para korbannya di media sosial. Banyaaakk banget kasus orang yang hidupnya menderita karena terjerat pinjol dan dikejar-kejar debt collector.
Lalu opsi lainnya apa untuk dapet dana segar buat biaya anak sekolah?
Pernah inget gak sih, zaman dulu, ortu-ortu biasanya menggadaikan barang atau perhiasaan saat mau Lebaran atau bayar uang pangkal sekolah? Menurut gue, metode itu bisa dicontoh lho soale terbukti terpercaya bertahun-tahun.
Buat yang kurang paham, metode gadai adalah kredit dengan barang jaminan berupa barang berharga kayak emas, perhiasan, elektronik, kendaraan, dll. Biasanya jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan. Tapi ini bisa dilunasi lebih cepat atau sebaliknya, diperpanjang berkali-kali sampe lunas.
Begitu lunas, barang bisa diambil. Kalo gak sanggup bayar cicilan, barang kita bakal dilelang. Dan kalo hasil lelang lebih besar dari harga barang, kelebihannya akan diberikan ke kita.
Yang menarik, sekarang ini, Pegadaian udah punya aplikasi sendiri di android maupun iphone bernama Pegadaian Digital lho. Jadi kita gak perlu ribet-ribet ke Pegadaian terdekat untuk bertransaksi.
Cuma emang, untuk di Pegadaian Digital, yang bisa digadaikan baru Tabungan Emas yang kita punya di aplikasi itu. Kalo mau menggadaikan barang lain seperti perhiasan, elektronik, kendaraan, dll, kita tetep harus ke kantor Pegadaian agar barang kita ditaksir dan dilayani.
Tapi menurut gue, tetep sih ini ide yang brilian, terpercaya, dan aman. Apalagi kalo dibandingin sama pinjol yang bunganya mencekik leher.
Selain itu, di aplikasi Pegadaian Digital juga ada fitur Tabungan Emas. Ini bisa digunakan untuk dana darurat. Saat kita ada rezeki lebih, langsung disetor untuk nabung emas. Nanti begitu sewaktu-waktu ada keperluan, tinggal digadaikan deh. Lumayan gampang dan hassle-free kan.
Intinya, kalau nabung emas dan gadai itu, mental kita akan lebih ke persiapan dan rencana. Kalau ke pinjol, ya mental kita cuma pinjem. Gak ada persiapan atas diri sendiri. Jadi sekaligus mengubah financial habit gitu juga kan.
Gue sih udah download aplikasinya, register dan mulai coba nabung nih. Soale lagi ada promosi hadiah langsung dan kesempatan untuk ikut Undian Bulanan dengan grand prize untuk transaksi periode 6 Mei -31 Mei 2021. Hadiahnya bakal diundi 10 Juni besok lho.
Yang mau coba, cuuuss download langsung ya!
The Sun is Getting High, We're Moving on 